Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Selamat datang di blog saya, saya yakin siapapun yang
membaca tulisan saya ini adalah calon penulis best seller insyaallah.
Sebelum ke inti dari tulisan ini saya ingin memperkenalkan diri dulu. Jika
biasanya dalam novel ada prolog sebelum isinya, maka izinkan saya untuk
terlebih dahulu menulis prolog dari tulisan ini.
Perlu pembaca
tahu bahwa saya sama seperti pembaca tulisan ini, saya belum menjadi penulis best
seller, saya sama seperti pembaca sekalian; penulis pemula atau lebih
tepatnya amatir. Saya sadar tulisan-tulisan saya masih jauh dari kata sempurna,
masih acak-acakan, kurangnya sentuhan rasa, dan masih banyak lagi. Jadi aku
ingin berbagi sebagai sesama penulis pemula.
Saya memulai
menulis sejak SD, dimulai dari kesukaan saya terhadap aktifitas membaca diusia
3,5 tahun hingga saat ini. Bermula keinginan agar tulisan saya bisa di
publikasikan di majalah tersebut, saya rutin menulis walaupun tingkat
keberhasilan hanya 1%. Kemudian saya berpindah menjadi penulis diari. Ya, saya
rutin menulis diari setiap hari hingga SMP kelas dua. Namun, berkali-kali
tulisan saya dibaca oleh salah seorang teman tanpa seizin saya, maka saya
hentikan karena trauma atau karena insecure.
Pernah satu hal
membuat saya trauma membaca puisi, lalu karena hal itu pula saya bangkit. Mulai menyukai barisan-barisan indah kata diksi
dalam puisi di kelas SMA, dan semakin berani membacakannya di radio-radio kala
itu. Hanya saja, karena saya tinggal di kota kecil maka fasilitas untuk menjadi
seorang penulis itu sangat minim. Belum ada sosial media, dan majalah-majalah
edisi terbaru pasti mengalami keterlambatan distribusi ke kota saya. Karena
alat transportasi pengiriman dari Pulau Jawa saat itu hanyalah Kapal Pelni.
Setelah lulus
saya vakum cukup lama dengan tetap menulis blog sesekali, akibat kesibukan
kuliah dan tidak adanya motivasi saya berhenti menjadi penulis. Saya berhenti
dan kehilangan passion saya. Lanjut kuliah di pascasarjana membuat saya
bertemu dengan dunia baru, yaitu dunia jurnalistik. Pelatihan ini di adakan
oleh website yang sempat viral dan fenomenal saat itu, mungkin pembaca pernah
mendengarnya atau menonton videonya di youtube. Ya, Muslimdaily.net.
Pelatihan
jurnalistik tentu saja berbeda sekali dengan menulis karangan-karangan non
fiksi populer atau fiksi sekalipun. Meskipun demikian, saya tetap mengikutinya
hingga akhir dan menjadi kontributor untuk beberapa waktu sebelum website
muslimdaily di take down oleh pemerintah dengan alasan yang tidak
jelas.
Setelah itu saya
vakum lagi selama 6 tahun, lama sekali bukan? Kenapa bisa vakum? Ya, saya
kehilangan motivasi dan paksaan untuk menulis kembali. Jangankan buku antologi,
novel dan sejenisnya tidak tersentuh olehku, sama sekali tidak. Sampai pada
suatu hari saya mendapatkan ujian dalam hidup, yang mengembalikan semua rasa
sensintif panca indera yang saya miliki.
Nah ini part 1, kita lanjut di part 2 yah. Karena part 1 saja sudah
lebih dari 420 kata hehe. Selamat membaca, di resapi dulu kemudin lanjut ke
part 2. Jadi, sampai bertemu di part 2.
Posting Komentar