TRENDING

Kamis, 08 April 2021

Dari Pemula Untuk Pemula Part 1


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Selamat datang di blog saya, saya yakin siapapun yang membaca tulisan saya ini adalah calon penulis best seller insyaallah. Sebelum ke inti dari tulisan ini saya ingin memperkenalkan diri dulu. Jika biasanya dalam novel ada prolog sebelum isinya, maka izinkan saya untuk terlebih dahulu menulis prolog dari tulisan ini.

              Perlu pembaca tahu bahwa saya sama seperti pembaca tulisan ini, saya belum menjadi penulis best seller, saya sama seperti pembaca sekalian; penulis pemula atau lebih tepatnya amatir. Saya sadar tulisan-tulisan saya masih jauh dari kata sempurna, masih acak-acakan, kurangnya sentuhan rasa, dan masih banyak lagi. Jadi aku ingin berbagi sebagai sesama penulis pemula.

              Saya memulai menulis sejak SD, dimulai dari kesukaan saya terhadap aktifitas membaca diusia 3,5 tahun hingga saat ini. Bermula keinginan agar tulisan saya bisa di publikasikan di majalah tersebut, saya rutin menulis walaupun tingkat keberhasilan hanya 1%. Kemudian saya berpindah menjadi penulis diari. Ya, saya rutin menulis diari setiap hari hingga SMP kelas dua. Namun, berkali-kali tulisan saya dibaca oleh salah seorang teman tanpa seizin saya, maka saya hentikan karena trauma atau karena insecure.

              Pernah satu hal membuat saya trauma membaca puisi, lalu karena hal itu pula saya bangkit.  Mulai menyukai barisan-barisan indah kata diksi dalam puisi di kelas SMA, dan semakin berani membacakannya di radio-radio kala itu. Hanya saja, karena saya tinggal di kota kecil maka fasilitas untuk menjadi seorang penulis itu sangat minim. Belum ada sosial media, dan majalah-majalah edisi terbaru pasti mengalami keterlambatan distribusi ke kota saya. Karena alat transportasi pengiriman dari Pulau Jawa saat itu hanyalah Kapal Pelni.

              Setelah lulus saya vakum cukup lama dengan tetap menulis blog sesekali, akibat kesibukan kuliah dan tidak adanya motivasi saya berhenti menjadi penulis. Saya berhenti dan kehilangan passion saya. Lanjut kuliah di pascasarjana membuat saya bertemu dengan dunia baru, yaitu dunia jurnalistik. Pelatihan ini di adakan oleh website yang sempat viral dan fenomenal saat itu, mungkin pembaca pernah mendengarnya atau menonton videonya di youtube. Ya, Muslimdaily.net.

              Pelatihan jurnalistik tentu saja berbeda sekali dengan menulis karangan-karangan non fiksi populer atau fiksi sekalipun. Meskipun demikian, saya tetap mengikutinya hingga akhir dan menjadi kontributor untuk beberapa waktu sebelum website muslimdaily di take down oleh pemerintah dengan alasan yang tidak jelas.

              Setelah itu saya vakum lagi selama 6 tahun, lama sekali bukan? Kenapa bisa vakum? Ya, saya kehilangan motivasi dan paksaan untuk menulis kembali. Jangankan buku antologi, novel dan sejenisnya tidak tersentuh olehku, sama sekali tidak. Sampai pada suatu hari saya mendapatkan ujian dalam hidup, yang mengembalikan semua rasa sensintif  panca indera yang saya miliki.

Nah ini part 1, kita lanjut di part 2 yah. Karena part 1 saja sudah lebih dari 420 kata hehe. Selamat membaca, di resapi dulu kemudin lanjut ke part 2. Jadi, sampai bertemu di part 2.

 

 
Back To Top