TRENDING

Selasa, 16 Februari 2021

Si Panglima Perang

 




Antioksidan Berperang Melawan Radikal Bebas

 

Pertempuran  tak terlihat dalam diri setiap hari selalu terjadi. Sel-sel tubuh terus-menerus membuat molekul limbah beracun yang disebut radikal bebas. Ini terjadi selama proses tubuh normal, seperti ketika makanan diubah menjadi energi. Radikal bebas juga dibuat ketika berolahraga atau terkena sinar matahari, polusi udara, asap rokok, atau alkohol.

 

Secara teori, radikal bebas dapat memicu reaksi berantai yang merusak sel-sel dan DNA. Hal ini dapat menyebabkan penuaan dan beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, katarak, dan penyakit Alzheimer.

 

Antioksidan menjadi sejata untuk melawan radikal bebas, dapat ditemukan dalam banyak makanan dapat menghentikan molekul berbahaya dan membatasi potensi kerusakan sel-sel. Antioksidan kimia menetralisir radikal bebas racun dan melindungi jaringan sehat.

 

Menemukan antioksidan dalam makanan

 

Banyak makanan mengandung antioksidan. Berikut adalah jenis makanan yang mengandung aktioksidan:

 

Vitamin E: Kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau, gandum, dan minyak nabati, seperti kedelai, bunga matahari, dan minyak canola

 

Vitamin C: Kale, kembang kol, tomat, paprika, brokoli, kentang, jeruk, stroberi, buah kiwi, melon dan blewah

 

Beta-karoten: Ubi jalar, wortel, labu, aprikot, melon, pepaya, dan kale, bayam, dan sayuran berdaun hijau lainnya

 

Lutein: Pepaya, jeruk, dan sayuran seperti bayam dan sawi

 

Polifenol: Teh hijau, anggur, buah, apel, dan biji-bijian

 

Isoflavon: Kedelai dan produk kedelai, termasuk tahu, susu kedelai, tempe, dan edamame

Isothiocyanates: Brokoli, kubis, kol, kembang kol, collard hijau, kale dan

 

Selenium: Biji-bijian, kacang-kacangan, daging, ikan, unggas, telur, dan keju

 

Suplemen vs makanan

 

Kebanyakan penelitian tidak menunjukkan bahwa suplemen antioksidan membantu mencegah penyakit. Di sisi lain, banyak penelitian menunjukkan bahwa makan buah dan sayuran mengurangi risiko beberapa penyakit. Makanan mengandung campuran antioksidan dan banyak zat sehat lainnya.

 

Selain itu, meskipun antioksidan dalam makanan membawa manfaat kesehatan, dosis tinggi suplemen antioksidan mungkin berisiko. Misalnya, mengambil dosis tinggi beta-karoten dapat meningkatkan resiko untuk kanker paru-paru pada perokok. Dosis tinggi suplemen vitamin E telah terbukti meningkatkan resiko kanker prostat dan stroke.

 

Intinya seorang muslim dituntut untuk selalu mejaga kesehatan dan mencegah penyakit adalah dengan mengkonsumsi diet seimbang dengan banyak antioksidan yang kaya sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan

 

(Ocnatias Eka Saputri)

Image: Google

Medical Reviewers: William C. Lloyd III, MD, FACS

 



KLIK SUMBER ASLI

 
Back To Top