TRENDING

Selasa, 29 Maret 2016

Cause you're Strong


"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan 'kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar (imannya) dan orang-orang yang dusta (munafik)."

Hmmmm, surat ini Surat Al-Ankabut, surat ke 29 di ayat 2 dan 3, saat hati lemah, iman sedang goyah ketika ujian yang Allah berikan berdatangan secara serempak dan tak mengenal waktu saya selalu coba mengingat ayat ini. Selalu... Ayat ini saya dapat ketika saya bertanya kepadaNya ketika saya mulai mengenal kembali siapa itu Yang Maha Esa

"Ya Allah, apakah harus saya? Kenapa harus saya ya Allah? Kenapa engkau pilih hambaMu yang lemah ini? Kenapa bukan orang lain? Kenapa saya berbeda? Kenapa Engkau berikan kpd ku? Kenapa ya Allah?"

Tak mendapatkan jawaban, lantas sy bertanya kepada teman di Klaten, bagaimana caranya untuk bisa berkomunikasi dengan Allah secara langsung? Dia menyarankan, buka Qur'an secara acak dan ayat pertama yang terbaca maka itu JawabanNYA

Surat ini, adalah surat pertama yang melekat di hati, bukan karena hafalan tapi makna terdalam. Makna yang begitu berakar untuk menemani hijrah, menguatkan iman!

Ibarat sekolah, ketika kita akan naik kelas kita akan menghadapi ujian, semakin tinggi, semakin berat pula ujiannya. SD ke SMP, lalu ke SMA kemudian kuliah. Semuanya kita lalui dgn ujian. Hanya kita tak peka bahwa trnyta kita sdg naik level.

Rasulullah Salallahu 'alaihi wassalam pernah ditanya oleh Sa'ad bin Abi Waqqas

"Ya Rasulullah! Siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya” HR. at-Tirmidzi no. 2398, an-Nasâi no. 7482, Ibnu Mâjah no. 4523 (ash-Shahîhah no. 143)

Sama halnya dengan iman, Allah membedakan ummatnya dengan ujian, membedakan mana yang beriman dan mana yang tidak. Seperti dalan surat Ali Imran ayat 186, Allah berfirman

"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan"

Sabar dan takwa adalah kunci problem solving (pemecahan masalah) berat atau tidak kunci jawabannya tetap sama "sabar dan takwa" inilah yang membedakan org beriman dan tidak.

Namun perlu kita ingat bahwa seberat beratnya ujian yang Allah berikan kepada manusia setelah Rasulullah dan para sahabat, tak ada apa apanya. Ujian kita hanya ujian 1:1jt beratnya. Begitu ringan, seperti kapas, tertiup angin dengan mudah dia melayang.

“Barangsiapa oleh Allah dikehendaki akan memperoleh kebaikan, maka Allah akan memberikan musibah padanya, baik yang mengenai tubuhnya, hartanya ataupun apa-apa yang menjadi kekasihnya.” (H.R Bukhari)

Jadi tak ada alasan untuk kita merasa sedih, putus asa, menyerah, hingga berlarut larut. Allah tak suka hal itu. Sedih hal yang lumrah setelah itu bangkitlah.

Karena, Hei! Kita lah orang orang yang dipilih Allah untuk naik ke level lebih tinggi dengan hadiah kelulusan berupa rumah...,

Bukan, bukan sekedar rumah, lebih dari itu, Istana di Surga.

By: Ocnatias Eka Saputri, hamba yang lemah
IG: @tiasekaputri
IG My Outfit: @oescollection

 
Back To Top