TRENDING

Selasa, 08 Maret 2016

Jenis Jenis Nafsu



Dear shalihah
Aku, kamu, dia, mereka, binatang, tumbuhan, bahkan jin dan setan, semua makhluk yang Allah ciptakan memiliki nafsu kecuali para Malaikat.

Nafsu yang terdapat pada manusia adalah sejatinya merupakan ujian. Jika manusia mampu menguasai nafsunya bermakna dia telah berjalan mengatasi salah satu ujian Allah yang cukup berat ini.

Kenapa berat? Karena nafsu soulmatenya manusia. Allah sudah menciptakan kita sepaket dengan nafsu.

Sekiranya nafsu dididik ke arah kejahatan dan melalui arah yang jahat, maka nafsu akan menjadi jahat dan liar. Maka akan lahirlah orang yang pandai tetapi jahat, orang bodoh yang jahat, pemimpin yang jahat dan pendidik yang jahat. Banyak kan contohnya? Nggak perlu disebutin siapa kali yah hehehe. Maka nafsu yang tidak terkendalikan akan menjadi sebab kehancuran suatu bangsa.

Allah Ta'ala berfirman  “Mereka yang berjuang ke jalan Kami, niscaya Kami akan tunjukkan jalan jalan Kami. Sesungguhnya Allah berserta dengan orang-orang yang berbuat baik.” (Surah al- Ankabut ayat 69)

Maka nafsu pun perlu di didik. Nafsu merupakan bagian diri, musuh internal manusia sementara setan musuh eksternal.

Nafsu merupakan musuh utama, kedua setelahnya barulah setan.

Untuk itu shalihah banyak yang bertanya kan?

"Kenapa sih Mbak bulan puasa godaannya banyak? Bukannya setan dipenjara saat ramadhan? Kenapa masih ada godaan yah?"

Nah loh, siapa yang pernah bertanya ngacung! Saya dulu pernah nanya juga sih hehe sama ustadzah dan saya masih ingat betul.

Ternyata memang benar setan dipenjara saat ramadhan tapi nafsu tidak. Nafsu tidak bisa dpenjara saat ramadhan. Nafsu tetap ada pada diri manusia, manusia terlahir dengan nafsunya. Nafsu merupakan ujian yang akan selalu ada pada manusia.

Dalam sirah ketika Rasulullah Salallahu 'alaihi wassalam  dan para sahabat balik dari perang Badar, Rasulullah bersabda :  “Kita kembali dari perang yang kecil menuju perang yang  besar.”

Para Sahabat lantas bertanya : "Apakah perang yang besar itu ya Rasulullah?”
Jawab Rasulullah : “Perang melawan nafsu.” (Hadis Riwayat Baihaqi)

Dear Shalihah
Dalam Al Quran, nafsu manusia  dibagi menjadi tiga jenis  :

1. Nafsu Ammarah Bisu'
Ini adalah nafsu yang paling buruk, akan selalu membawa manusia dengan mudahnya ke arah keburukan, kemaksiatan. Apabila ada pada diri manusia nafsu ini, maka manusia tersebut sangat susah diberi nasehat, sangat susah diketuk hatinya, sangat susah diajak menuju kebaikan.

Nafsu yang paling jahat dan paling zalim. Jika berbuat kejahatan, dia bangga dengan kejahatannya. Jika ada yang melarang dia akan berucap "Siapa yang berani melarangku, dia akan menanggung akibatnya" Serem yah kalau ada penguasa seperti ini, naudzubillahi min dzalik...

Maka mintalah sama Allah dan teruslah beristigfar semoga kita dijauhkan dari nafsu ini.

Next nafsu selanjutnya adalah

2. Nafsu Lawwamah
Ini adalah jenis nafsu yang labil. Kenapa demikan? Nafsu ini sudah paham baik buruk. Sudah paham mana yang Allah larang mana yang Allah perintahkan. Kadang dia berbuat baik, kadang dia jug berbuat buruk.

Setelah melakukan keburukan dia akan bertaubat, lalu melakukan keburukan lagi. Makanya saya sebut nafsu labil.

Contoh nih, seseorang yang baru hijrah masih labil kan? Kadang ada temen yang ngajak, padahal dia berusaha sekali untuk lepas dari dunia malam bersama yang bukan mahrom.

"Yuk nongkrong bareng malam minggu yuk, satnite bareng kiteee"

"Hayuk...."

Setelah itu dia bertaubat

"Astagfirullah, kenapa saya gini lagi yah? Maafkan hambamu yang lalai ya Allah"

Nah ini contohnya antara setan dan nafsu kolaborasi.

Namun, nafsu ini sebenarnya masih bisa dikendalikan dengan perbanyak istigfar dan berkumpul dengan sahabat sahabat shalih. Insyaa Allah sahabat yang baik nggak akan mengajakmu pada keburukan.

Okeeey,next nafsu terakhir, nafsu yang ditunggu tunggu,nafsu yang diimpikan. What? Ada yah nafsu yang diimpikan? Ada donk

3. Nafsu Muthmainnah
Nafsu yang membawa ketaatan kepada Allah, nafsu yang membuat tenang, nafsu yang ingin selalu dekat dengan Allah. Nafsu yang diimpikan semua manusia,karena nafsu ini membawa ridha Allah dunnya wal akhirah.

Orang yang memiliki nafsu mutmainnah dapat mengawal nafsu syahwat dengan baik dan sentiasa cenderung melakukan kebaikan. Mereka mudah bersyukur dan qanaah  segala kesenangan dunia tidak akan membuat lupa diri, menerima qada dan qadar dengan ketenangan tanpa kegelisahan sebab hatinya begitu dekat dengan Allah.

Imam Al-Ghazali meletakkan nafsu ini di tahap yang tertinggi dalam kehidupan manusia. Semoga Allah Ta'ala golongkan kita dalam nafsu yang hebat ini.

Lantas nafsu pula lah yang akan membawa kita pada kesuksesan. Oh bukan dia yang berhasil raih gelar doktor, bukan dia yang jadi pengusaha sukses, bukan dia yang mampu sekolah di kampus mentereng, bukan dia yang jadi penguasa, bukan dia yang punya duit segunung. BUKAN.

Orang sukses adalah orang yang melawan nafsu buruknya, menuju nafsu muthmainnah. Orang yang ridha atas ketapan yang Allah berikan. Sukses di Jannah! Ini baru sukses.

Nah bagaimana? Sudah tahu yah sekarang jenis jenis nafsu manusia. Jadi, berusahalah untuk menetapkan nafsu mutmainnah menjadi soulmate kita. Semoga kita masuk dalam golongan manusia dengan nafsu muthmainnah.

Kajian Pekanan Muslimah
Senin, 7 Maret 2016
Masjid Ibadullah Pabelan, Kartasura
IG: @oescollection
 
Back To Top