Bismillah...
Allah berfirman:
'Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit."(QS Thaha [20] 12-124)
Televisi itu tetap mempengaruhi. Ini sudah kali ke 3 saya menuliskan mengenai stasiun stasiun tv yang begitu menghisap perhatian.
Anak anak, kakak, adek, ibu bapak sampai kakek nenek begitu tidak berdaya ketika sudah menghadapi babak baru dalam hiburan. Bim salabim, mereka resmi tersihir.
Hal ini didukung oleh siaran siaran dari channel channel tv yang "punya nama" ya branded begitu. Tayangan tayangan yang menarik rating tetap dipertahankan, demi gengsi dan materi.
Dan yang merugi siapa? Orang yang menonton dan yang tidak menonton. Why? Pada dasarnya, pola pikir seseorang akan terbentuk berdasarkan apa yang diketahuinya yaitu dengan menonton atau melihat, sehingga kehidupan realitanya akan mengikuti apa yang ditonton.
Mau contoh? Contoh kecil saja, masalah penampilan, seseorang akan mengikuti trend sesuai idolanya yang muncul di televisi, rok mini, baju ketat, seakan tak berbaju alias telanjang. Contoh besar? Thayyib, kita ambil dari kisah Mahabarata yang menjadi titik ukur agama Islam "masa kini", mempengaruhi dan membenarkan atau mempercayai pelajaran pelajaran agama yang diberikan dalam serial. Seperti kebijaksanaan, keadilan, dan lain lain, bahkan menariknya bukan hanya masyarakat awam(paham agama minim) yang nonton namun santri santri. Tak luput adalah banyak anak anak hingga orang tua memuja dan memuji para pemainnya.
Saya cerita sedikit yah, di awal saya mengenal serial serial tv seperti ini melalui teman saya. Dia bahkan dikenalkan acara ini oleh kakak sepupunya yang seorang santri, dan menyarankan untuk menonton dan mengambil hikmahnya. Naudzubillah.....
"Nggak apa apa kok yas, kakak saya yang santri juga nyaranin nonton ini, katanya banyak pendidikan pendidikannya."
Contoh lain? thayyib, sinetron, reality show yang mengatas namakan Islam membuat semuanya sok sok modern, melenceng dari al-haq (kebenaran)
Tahukah kita? Bahwa sebenarnya, ada pergerakan di dalam siaran siaran itu? Ada tujuan dibalik semua siaran. Sekularisme, pluralisme, dan liberalisme. Menggoyahkan aqidah, membenarkan segalanya. Tidak sadarkah kita iman kita sedang di uji atas ini. Jangan gadaikan aqidah kita hanya karena siaran yang sekarang kita jadikan pedoman. Tak ingat kah, bahwa hanya Al-Qur'an dan As-Sunnah saja yang harus kita gunakan sebagai pedoman.
"Dan berkatalah Rasul, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran ini sebagai sesuatu yang diabaikan." (QS. al-Furqan [25]: 30)
"Kenalilah kebenaran, maka kamu akan mengenal orang orang yamg membawa kebenaran." (Sayiddina Ali bin Abi Tholib r.a)
Wallahu a'lam
Posting Komentar