Beberapa pergerakan mahasiswa di indonesia sangat banyak, khususnya pergerakan pergerakan demi tenggaknya dien. Tindakannya berbeda, ada yang bermusyawarah, kemudian ada pula yang turun kejalan (demo). Saya sendiri sangat mengapresiasi hal hal semcam ini, dan baik untuk terus dilakukan.
Namun, ada yang mengusik saya. Akhwat kawanku, haruskah kita melanggar syariat, akan hal ini? Tentu Allah tidak ingin kita seperti demikian.
Berkoar koar (demo), tak segan bercampur baur dengan ikhwan yang bukan mahrom kita. Lalu dimana pelajaran mengenai "menundukkan pandangan" ? Tak lagi kah kita amalkan? Lupakah kita akan ilmu ilmu yang sudah kita pelajari? Kita berkoar koar di media, mengenai adab pergaulan dgn lawan jenis, lupakah kita? Bagaimana dengan para setan yang senantiasa mengikuti perempuan tatkala ia keluar rumah,Ingatkah? Tak segan kah wajah kita terpampang di media media, padahal kita sendiri berdakwah ke pada saudari lain untuk tidak memajang foto di media demi Allah, Lalu untuk apa itu semua? Tak ingatkah?
Kita mampu kawanku, kita mampu melakukan semuanya dengan tetap memegang teguh syariat. Apapun pekerjaan kita, aktivitas kita, harus sesuai dengan syariat. Mungkin akhwat kawanku lebih paham daripada diriku, yang ilmunya masih sangat jauh. Syariat ada bukan untuk membelenggu kita, namun semata mata melindungi kita...
Jujur saja, saya belum pernah ikut demonstrasi dalam bentuk apapun, pernah sempat terlintas mengikuti bahkan ajakan ajakan banyak berdatangan . Alhamdulillah, qadarullah semuanya digagalkan olehNya. Dan ini saya syukuri, Allah masih melindungiku.
Dan ingatlah, setiap makhluk, setiap individu, punya peran masing masing, perempuan dan laki laki punya perannya masing masing....
Selalu, ada jalan dakwah selain harus melanggar syariat, dan insya Allah... Allah suka akan hal itu...
Maaf, sekali lagi mungkin antum lebih paham dari pada saya
Wallahu a'lam
Solo, 12 Muharram 1436 H
Saat menonton wajahmu tersebar di media media...
Posting Komentar