Bismillah,
Mataku kembali terbangun, ketika rasa resah muncul dalam dada. Panas rasanya.
Saya teringat zaman sebelum hijrah, ketika saya masih sering mengupload foto berniat untuk memperbanyak 'like' dari kaum Adam. Di awal-awal hijrah pun saya terkadang masih sering mengupload foto. Astagfirullah...
Dahulu, saya berhenti untuk menguploadnya berawal dari beberapa teman sesama perempuan di kampus, yang jarang sekali mengupload foto, dipikiran saya mereka lah yang saya tiru. Ternyata saya salah meniru, kembali lagi mereka hanyalah manusia. Mereka juga masih sering mengupload fotonya, bahkan saya pun ingin foto saya diupload lagi. Tapi saya kudu kuat, harus.
Tak jarang saya sering menanyakan mereka ketika sedang asyik mengupload foto di sosial media, entah dengan niat apapun. Tapi bagi saya tetap saja bisa terlihat oleh kaum Adam yang bukan suamimu, apalagi dalam akunmu teman pria yang hanya sebatas teman atau bahkan ada yang tak dikenali asyik berlenggak lenggok menyusuri berandamu. Karena dunia maya adalah duni terluas dan 'semau gue'. Maka dengan sadar saya sering bertanya atau sering ikut komen di salah satu foto yang di uploadnya , "Ukhty sedang sakit?"
Jelas nggak direspon (maaf bila membuatmu tersinggung). Saya ingin mengingatkan lewat inbox, tapi kok rasanya saya ini masih kalah dalam perihal belajar agama di banding mereka yang sudah lebih dulu. Ibaratnya saya ini orang baru. Saya bingung, bagaimana menegur seseorang yang sudah lebih banyak pemahamannya daripada saya si fakir ilmu.
Oh ya, lagi-lagi saya teringat. Mereka juga manusia, mereka yang berhijab syar'i juga manusia, mereka yang pandai berbahasa Arab juga manusia, mereka yang indah bacaan Qur'annya juga manusia, benar mereka manusia yang tercipta dari tanah punya nafsu dan biangnya salah.
Untuk apa saya ragu dalam saling mengingatkan, bukannya esok ketika saya berbuat salah saya juga akan diingatkan? Setidaknya itu yang membuat saya termotivasi untuk saling mengingatkan. Bukankah itu gunanya saudara?
Ukhty, apakah anti sedang 'sakit'? Semoga lekas sembuh.
Semoga tulisan ini sudah mampu 'menyentuhmu' meski hanya sedikit saja, karena saya yakin ilmumu mengenai ini sangat banyak, dan anti sebenarnya adalah sosok yang dulu saya jadikan contoh serta mengetahui mana yang terbaik untuk seorang muslimah.
Wallahu a'lam
Maaf, dari saudarimu yang fakir akan ilmu.
Maaf, dari saudari yang menyayangimu karena Allah.
Ocnatias Eka Saputri
Posting Komentar