Bismillah
Apa sih yang kita siapkan untuk jadi Emak? Usia mapan 26 tahun baru siap? Ketuaan bu. Gelarnya sarjana dulu baru mau jadi Emak? Atau, nggak nikah-nikah gara-gara sibuk menyelesaikan studi dahulu, agar katanya biar cerdas anak esok, berapa tahun? S1 4 tahun, S2 2 tahun, S3 3 tahun. Jika ada yang datang melamar "maaf mas, saya selesaikan dulu sebentar lagi, sebentar lagi, sebentar lagi" *Aduh kejedot pintu, masnya kabur donk.
Kalau kata pemerintah sih, usia jadi Emak itu bagusnya usia 21 tahun. Rahimnya sudah kuat, mapan lah yah. Itu kata pemerintah...
Tapi, bagi wanita yang sudah mencapai usia baligh (haid,membaca, menulis) maka sudah jatuh kewajibannya untuk menjaga kesucian diri. Entah dengan menikah, berpuasa atau berhijab syar'i.
Na'am, seorang (calon) emak dituntut agar cerdas, tapi tak melulu bergelar sarjana. Why? Banyak kok pendidikan-pendidikan terbaik yang mengedapankan akhirat tanpa harus gelar, bahkan dikurikulumnya diajari untuk bagaimana menjadi "guru pertama bagi anaknya" *yang ini sudah sepaket.
Jadi tak melulu, harus dari PTN terkenal, bergelar Dr. Ns. Ocnatias Eka Saputri., S.Kep, M.Si-med *ah mimpi. Meskipun baik, baik banget. Tak ada yang salah. Namun, perlu di ingat bahwa sejatinya prepare menjadi Emak adalah prepare berbenah akhlak.
Berbenah akhlak, berbenah bacaan Al-Qur'an, berbenah hafalan juz, berbenah berpakaian dan berbenah berbenah yang lainnya, yang mendekatkan kita pada Sang Pencipta.
Nggak enak donk, anak kita esok kita masukin ke pesantren, atau dari kecil masuk ke SDIT, punya hafalan banyak terus ketika di rumah "Ummi, adek mau muroja'ah. Ummi dengerin yah mana yang salah" *jeder, kita sendiri belum hafal. Malu donk Ummi...
Prepare jadi Emak, bukan dengan pacaran sana sini. Katanya sih, biar pengalaman. Apanya?
Prepare jadi Emak ada persiapan bertanggung jawab sejak dini, mulai dari hal kecil saja dulu. Sudah bisa belum bertanggung jawab terhadap diri sendiri? Seperti: berhijab syar'i misalnya, bila kita saja belum mampu berhijab syar'i, menjaga aurat kita, bertanggung jawab atas kehormatan diri kita, apa bisa jadi Emak?
Sementara aurat saja kau umbar, sementara bertanggung jawab pada diri sendiri saja enggan, bisakah kita bertanggung jawab akan kehormatan anak gadis kita esok?
"Ummi, di sekolah bu guru, sama teman-teman hijabnya gede-gede Umm sampai ke dada, kok Ummi nggak?" Nah loh, *malunyaaaaaaa. "Ehmm, Ummi kepanasan sayang", balas Umminya. "Ummi, nggak mau surga yah mi? Kata Bu Guru, kalau mau masuk surga harus pakai hijab mi. Walaupun panas, kan lebih panas neraka kata Bu Guru, di Al-Qur'an juga gitu mi"
Aduh, anak-anak sekarang pandai-pandai. Tak perlu mereka main catur untuk dapatkan "skakmat". Kita sudah tak mampu berkutik.
Lalu, kita juga harus pandai bangun pagi. Bangun sepagi-paginya, kenapa? Kita harus bisa membiasakan diri untuk bangun disepertiga malam, tahajjud. Shubuh nggak boleh telat, dan jangan tidur lagi -_-.
Intinya, kita harus bisa menciptakan dan menjaga rasa cinta pada Allah dan Rasul. Agar, setiap langkah yang kita tempuh sesuai, diridhoi dan aman.
Menjadi Emak, mungkin bukan perkara mudah. Namun, menjadi Emak adalah keinginan semua wanita.
Emak oh Emak, aku padamu.
Wallahu a'lam
Ocnatias Eka Saputri
6 Shafar 1436
Posting Komentar