"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (Al BAqarah: 165)
Ibnu Qayyim rahimakhumulloh mengatakan dalam syair An-Nuniyyah:
Syarat cinta adalah mencintai apa yang dicinta Oleh orang yang engkau cintai, bukan malah membencinya
Bila engkau mengaku cinta kepadanya
Tapi engkau menentang apa yang dicintainya Berarti cintamu adalah dusta
Tegakah engkau mencintai musuh orang yang engkau cinta
Sementara engkau tetap mengaku masih mencintainya
Sungguh hal itu tak mungkin adanya
Demikian juga.....
Engkau tak mungkin membenci kekasih orang yang engkau cinta
Sungguh mencintaimu wahai saudara setan yang sebenarnya
Ibadah itu tiada lain memurnikan cinta
Disertai ketundukan hati dan seluruh anggota badannya
Hingga pada perkataannya:
Kami pernah melihat, sekelompok orang yang mengaku Islam, tapi kesyirikannya yang jelas terang terangan
Mereka membuat beberapa tandingan yang dicinta
Bahkan mereka samakan mereka dengan-Nya bukan hanya dalam kekuasaan tapi cinta
Posting Komentar