============================
Bapak, melihat bayangan diriku dicermin, banyak sekali kesamaan antara diriku dgnmu. Wajah, mata, hidung, teling, bahkan kuku yg lentik ini pun warisan darimu.
Bapak, melihat bayangan diriku dicermin, aku mulai menjadi "wanita", sebentar lagi apa kau akan melepasku dgn laki laki lain penggantimu?
Bapak, melihat bayangan diriku dicermin, sadar atau tidak, aku nampak begitu egois. Saat kecil, aku selalu merengek minta mainan yg bagus bagus, makanan yang enak enak, aku bahkan tdk memikirkan persaanmu wktu itu, yg lelah mencari nafkah demi mamah, aku dan adik.
Bapak, melihat bayangan diriku dicermin, apa jadinya aku tumbuh tanpa seorg ayah? Diluar sana banyak yg tdk seberuntung diriku.
Bapak, melihat bayangan diriku dicermin, aku teringat, betapa banyak salahku padamu, aku selalu memikirkan perasaan mamah, tapi lupa dengamu.
Bapak, melihat bayangan diriku dicermin, aku bisa melihatmu.
Bapak, melihat bayangan diriku dicermin, saat menangis pun aku melihat bayangamu dicermin itu. Ah, sungguh mirip. Ya, aku anakmu. Sampai kapanpun, bahkan bila engkau bukan lagi imamku..
Bapak, hatimu tak setegar wajahmu. Hatimu bahkan lebih lembut dari mamah, terkadang kau menahan sakit demi kebahagiaan kami.
Bapak, sudahkah aku mengatakan padamu, bahwa kau adalah pahlawanku....
Wallahu a'lam
9 muharram 1436 H
Saat aku mulai tumbuh menjadi "wanita"
Posting Komentar