TRENDING

Selasa, 04 November 2014

Kemana Dirimu Nak?


Saya pernah menjalani praktik keperawatan stase gerontik/ lansia di salah satu panti wredha/jompo  di daerah jalan kaliurang sleman jogja.

Disana, begitu bersih. Ada pondok pondok yg tertata rapi.

Namun ternyata penghuninya adalah kakek dan nenek yg entalah anak cucunya kemana, sampai kakek dn nenek ini harus senang hidup bersama seusianya tanpa cucu.

Kalo mahasiswa praktik datang, mereka tampak sangat antusias. Senengnya bukan main. Nampak jelas di raut wajah mereka akan kerinduan sosok anak dan cucu yg hrusnya menemani masa tua. Jika jam praktik kami habis dn esok masih bertemu, mereka selalu ucapkan terimaksih dn sampai jumpa lagi.

Mereka seneng curhat sama mahasiswa, ceritanya macem macem. Ada yg dlunya seorg kembang desa hehhe. Lucu, tapi dibalik keceriaan itu ktika bercerita ttg pngalamn, knpa mereka bisa hidup di panti ini. Ada yg beralasan, nggk mau merepotkan anak, atau atas keinginan sendiri merasa nyaman katanya, bahkan ada yg di usir sama anak sndri. Tepat, ada tangis di mata sendu itu. Ana rindu di setiap garis keriput yg telah menghiasi wajah. Tak jarang dri kakek nenek ini menangis ketika bercerita...

Apa sih salah mereka ini? 
Sampai hati wahai anak, kau tega meninggalkan mereka jauh darimu di sebuah panti tanpa anak dan cucu...

Tak ingatkah bahwa sosok tua renta ini di masa mudanya ia berjuang mencari sesuap nasi untuk mu, walau mereka sndri pun kelaparan krn nasi hnya ckup untukmu yg slalu merengek kelaparan.

Bahkan di hari tua nya setelah kau tinggalkan, mereka masih beralasan "nggak mau merepotkan anak."

Tega kah kau ?

Semoga Allah mengampuni kita

Wallahu a'lam
Solo, 21 dzulhijjah 1435 H

 
Back To Top