Apa kabarmu engkau yang namanya tertulis dilauhul mafudz bersamaku?
Dihari yang mendung ini, aku sedang rindukan dirimu
Ingin sekali diriku dan dirimu dipertemukan oleh kebesaran-Nya
Ingin kutahu siapakah dirimu?
Sungguh tidak terbayang olehku siapakah engkau yang bersedia menjadikanku mutiara di istanamu
Siapakah engkau wahai akhi?
Engkau yang selalu menundukkann pandangannya ketika wanita yang bukan muhrimu lewat dihadapanmu
Engkau yang selalu berusaha menghafal dang mengamalkan isi Al-Qur'an dan As Sunnah
Engkau yang ketika diluar rumah adalah milik ummat sementra ketika di rumah kau milik anak dan istrimu
Engkau yang selalu menjaga perasaan istrimu
Engkau yang selalu berusaha menjadi imam dan suri teladan bagi anak dan istrimu
Engkau sang kunci menuju surga untuk anak dan istrimu
Wahai akhi..
Memang kurindu padamu, tapi aku insya Allah siap menunggu dirimu yang sedag memantaskan diri
Memantaskan aqidahmu
Memantaskan bacaan Qur'an mu
Memantaskan ilmu dunia dan akhirat
Aku yakin..
Semua itu kau lakukan insya Allah untuk bekal kita nanti, bekalmu, bekalku dan untuk bekal anak-anak kita
Insya Allah aku berbicara bukan karena "syahwat"
Ku ingin segera melepas masa ini denganmu
Agar semakin kuat aqidahku
Semakin kokoh bentengku menuju Surga-Nya
Semakin kuat prinsip Islam dihatiku
Agar tenang keluar rumah bersamamu
Tak ada lagi yang berani mengangguku
Tapi memang tidak ada yang bisa kulakukan selain menuggu kedatanganmu dengan selalu memperbaiki diri dan selalu memohon doa pada Sang Maha Cinta Allah SWT
di Senin yang mendung di Solo :)
Posting Komentar