TRENDING

Kamis, 20 Oktober 2011

Dokumentasi Keperawatan (Translate) From Agus Sudaryanto :)


Dokumentasi 1    3B

SELAMAT BELAJAR :)


DOKUMENTASI KEPERAWATAN
PENGERTIAN
DOKUMEN = adalah catatan yang dapat dijadikan bukti dalam persoalan hukum
DOKUMENTASI = Adalah pekerjaan mencatat atau merekam jalannya peristiwa dan objek yang berharga dan penting agar dapat dilihat dan dikenang di kemudian hari
Dalam kearsipan dokumentasi bisa berarti benda ( dokumen) bisa berarti kegiatan
DOKUMENTASI KEPERAWATAN = Sistem pencatatan dan sekaligus pelaporan semua kegiatan asuhan keperawatan sehingga terwujud data yang lengkap , nyata dan bukan hanya tingkat kesakitan dari pasien tetapi juga jenis, kualitas, dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien ( Fisbach , 1991)
PENCATATAN: Data tertulis tentang status kesehatan pasien dan perkembangan kesehatannya.
PELAPORAN : Penyampaian informasi keadaan kesehatan pasien kepada perawat lain dokter dan tenaga kesehatan lain.
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Adanya kualitas pelayanan yang sesuai kebutuhan masyarakat merupakan hal yang mutlak diperlukan
Keberadaad masyarakat yang semakin kritis menuntut sikap hati hati dan teliti dari pemberi pelayanan serta harus disadarai pula dengan pengetahuan , ketrampilan dan sikap yang sejalan dengan kewenangan akan tugas yang diemban.
Keperawatan sebagai salah satu bagian integral dari pelayanan kesehatan dalam pencapaian tugasnya sangat erat sekali

1.      Prinsip Dokumentasi
a.      Komprehensif dan fleksibel
b.      Kualitas dan Kontinuitas
c.        Track hasil pasien
d.      Mencerminkan standar saat ini
e.       Pasien identifikasi pada setiap halaman Record
f.        Tanggal, waktu dan nama / inisial, Judul

2.      Client Record
a.      Dokumen mempunyai hak hukum yang tetap
b.      Mencatat hasil-hasil keuangan dari keperawatan yang berkelanjutan
3.      Tujuan
a.      Mengkomunikasikan informasi secara akurat, dan Efektif dan tepat waktu.
b.      Keuangan
c.       Pendidikan
d.      Pengkajian
e.       Penelitian
f.        Audit
g.      Hukum legal

4. JCHAO persyaratan
a.      Kelengkapan pengkajian
                                                                          i.      Fisik
                                                                        ii.      Psikis
                                                                      iii.      Lingkungan
                                                                      iv.      Self care
                                                                        v.      Pendidikan klien
                                                                      vi.      Discharge plan
b.      Hasil evaluasi
                                                                    vii.      Respon terhadap pengobatan
                                                                  viii.      Teaching
                                                                      ix.      Perawatan pencegahan
                                                                        x.      Status klien
                                                                      xi.      Tingkat kemajuan
                                                                    xii.      Keterlibatan keluarga

5.      Pedoman dokumentasi
-          Nyata
-          Akurat
-          Lengkap
-          Terkini
-          Terorganisir

6.      Contoh yang tidak akurat
Pt c/o stomach ache.  Returned from x-ray 2 hours ago.  Dr. Smith called for change in medication order.  Ate small amount of breakfast.  No relief from pain medication. Up walking in hall, tolerated well.  Discharge planner in to talk with family prior to going to x-ray. 
7.      Contoh yang akurat
C / o ABD. Nyeri 4 / 10 kuadran kanan atas selama dua jamMenjadi makanan semakin buruk Despi dan cairan. Perubahanposisi dan berjalan tidak membantu. Mirip dengan Sebelumnyanyeri kandung empedu dx. Denis N / V / D atau Gejala lainnya.Penurunan obat-obatan nyeri pada saat ini. VS DBN. Saya menyebutnya jika becames buruk.

8.      Formulir pencacatan
-          Riwayat keperawatan (HX)
-          Grafik hasil keperawatan
-          Medication administration record
-          Nursing KARDEX
-          Acuity recording systems
-          Standar rencana keperawatan
-          Discharge summary
9.      Narasi dokumentasi
a.      Problem oriented medical records (PMOR)
-          Basis data
-          Daftar masalah
-          Rencana keperawatan
-          Progress note
b.      Source records

10.  Progress note
a.      SOAP  (IE)
-          Subyektif
-          Obyektif
-          Assesment
-          Rencana
b.      PIE
-          Problem, intervention, evaluation
c.       DAR
-          Data, action, response

11.  CHARTING BY EXCEPTION:
All Standards Are Met Unless Otherwise Documented
a.      Mengurangi pengulangan dan waktu
b.      Shorthand for normal findings dan perawatan rutin
c.       Berdasarkan standard dan criteria yang jelas
d.      Predefined findings
e.       Intervensi yang teah ditetapkan

12.  Konsekuensi Dari Dokumentasi tidak memadai
-          Fragmented care
-          Tugas pengulangan
-          Terapi tertunda
-          Terapi yang dihilangkan
-          Pemulihan tertunda



13.  Bentuk lain dokumentasi
a.      Pertemuan tim
-          Tim multidisiplin, anggota berbagi informasi
-          Anggota mengidentifikasi masalah dan solusi
b.      konsultasi
-          One professional gives advice to another

14.  Laporan pasien
-          Perawat ke perawat ketika ada perubahan pelayanan
-          Perawat ke perawat melaporkan ketika ada pergantian jam/shift
-          Perawat ke pelayanan untuk melaporkan perubahan kondisi atau untuk instruksi
-          Laporan diagnostik dari departemen diagnostik (x-ray,laboratorium, dll) ..

15.  Jangka panjang dokumentasi keperawatan
a.      OBRA act
b.      Dokumentasi
-          Often done on flow sheets
-          Kurang sering/Less frequently
c.       Kualifikasi pengasuhan
d.      Pengkajian / penilaian
e.       Rencana keperawatan individual
-          Keperawatan harus dibenarkan/disamakan dengan dokumentasi

16.  Dokumentasi komputerisasi
a.      Legal risk of breaches of confidentiality
b.      Charting errors so nothing is deleted

TUJUAN DOKUMENTASI




1.      Sebagai  Sarana  Komunikasi
Dokumentasi yang dikomunikasikan secara akurat dan lengkap dapat berguna untuk:
a.      Membantu koordinasi asuhan keperawatan/kebidanan yang diberikan oleh tim kesehatan.
b.      Mencegah informasi yang berulang terhadap pasien atau anggota tim kesehatan atau mencegah tumpang tindih, bahkan sama sekali tidak dilakukan untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan ketelitian dalam memberikan asuhan keperawatan/kebidanan pada pasien.
c.       Membantu tim perawat/bidan dalam menggunakan waktu sebaik-baiknya.

2.      Sebagai  Tanggung  Jawab dan Tanggung  Gugat
Sebagai upaya untuk melindungi pasen terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang diterima dan perlindungan terhadap keamanan perawat dalam melaksanakan tugasnya, maka perawat/bidan diharuskan mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap pasen. Hal ini penting berkaitan dengan langkah antisipasi terhadap ketidakpuasan pasen terhadap pelayanan yang diberikan dan kaitannya dengan aspek hukum yang dapat dijadikan settle concern, artinya dokumentasi dapat digunakan untuk menjawab ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diterima secara hukum.
     
3.      Sebagai Informasi statistik
Data statistik dari dokumentasi keperawatan/kebidanan dapat membantu merencanakan kebutuhan di masa mendatang, baik SDM, sarana, prasarana dan teknis.       
           
4.      Sebagai  Sarana  Pendidikan
Dokumentasi asuhan keperawatan/kebidanan yang dilaksanakan secara baik dan benar akan membantu para siswa keperawatan/kebidanan maupun siswa kesehatan lainnya dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan pengetahuan dan membandingkannya, baik teori maupun praktek lapangan.


             
5.      Sebagai  Sumber  Data  Penelitian
Informasi yang ditulis dalam dokumentasi dapat digunakan sebagai sumber data penelitian. Hal ini erat kaitannya dengan yang dilakukan terhadap asuhan keperawatan/kebidanan yang diberikan, sehingga melalui penelitian dapat diciptakan satu bentuk pelayanan keperawatan dan kebidanan yang aman, efektif dan etis.
                                                 
6.      Sebagai  Jaminan  Kualitas  Pelayanan  Kesehatan
Melalui dokumentasi yang dilakukan dengan baik dan benar, diharapkan asuhan keperawatan/kebidanan yang berkualitas dapat dicapai, karena jaminan kualitas merupakan bagian dari program pengembangan pelayanan kesehatan. Suatu perbaikan tidak dapat diwujudkan tanpa dokumentasi yang kontinu, akurat dan rutin baik yang dilakukan oleh perawat/bidan maupun tenaga kesehatan lainnya. Audit jaminan kualitas membantu untuk menetapkan suatu akreditasi pelayanan keperawatan/kebidanan dalam mencapai standar yang telah ditetapkan.
      
7.      Sebagai  Sumber  Data  Perencanaan Asuhan Keperawatan /kebidanan Berkelanjutan
Dengan dokumentasi akan didapatkan data yang aktual dan konsisten mencakup seluruh kegiatan keperawatan yang dilakukan melalui tahapan kegiatan proses keperawatan.


PRINSIP-PRINSIP PENCATATAN / DOKUMENTASI

Prinsip pencatatan ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi isi maupun teknik pencatatan.

A.    ISI PENCATATAN
1.      Mengandung Nilai Administratif
Misalnya rangkaian pendokumentasian kegiatan pelayanan keperawatan merupakan alat pembelaan yang sah manakala terjadi gugatan.
2.      Mengandung Nilai Hukum
Misalnya catatan medis kesehatan keperawatan/kebidanan dapat dijadikan sebagai pegangan hukum bagi rumah sakit, petugas kesehaan, maupun pasien.
3.      Mengandung Nilai Keuangan
Kegiatan pelayanan medis keperawatan/kebidanan akan menggambarkan tinggi rendahnya  biaya perawatan yang merupakan sumber perencanaan keuangan rumah sakit.
4.      Mengandung Nilai Riset
Pencatatan mengandung data, atau informasi, atau bahan yang dapat digunakan sebagai objek penelitian, karena dokumentasi merupakan informasi yang terjadi di masa lalu.
5.      Mengandung Nilai Edukasi
Pencatatan medis keperawatan/kebidanan dapat digunakan sebagai referensi atau bahan pengajaran di bidang profesi si pemakai.

B.     TEKNIK PENCATATAN
1.      Menulis nama pasien pada setiap halaman catatan perawat/bidan
2.      Mudah dibaca, sebaiknya menggunakan tinta warna biru atau hitam
3.      Akurat, menulis catatan selalu dimulai dengan menulis tanggal, waktu dan dapat dipercaya secara faktual
4.      Ringkas, singkatan yang biasa digunakan dan dapat diterima, dapat dipakai.
      Contoh : Kg untuk Kilogram
5.      Pencatatan mencakup keadaan sekarang dan waktu lampau
6.      Jika terjadi kesalahan pada saat pencatatan, coret satu kali kemudian tulis kata diatasnya YG “salah”  serta paraf dengan jelas. Dilanjutkan dengan informasi yang benar “jangan dihapus”. Validitas pencatatan akan rusak jika ada penghapusan.
7.      Tulis nama jelas pada setiap hal yang telah dilakukan dan bubuhi tanda tangan
8.      Jika pencatatan bersambung pada halaman baru, tandatangani dan tulis kembali waktu dan tanggal pada bagian halaman tersebut.

C.    JENIS-JENIS PENCATATAN


Ada dua jenis pencatatan :
1.      Catatan Pasen secara Tradisional
Catatan pasen secara tradisional merupakan catatan yang berorientasi pada sumber dimana setiap sumber mempunyai catatan sendiri. Sumber bisa didapat dari perawat, dokter, atau tim kesehatan lainnya. Catatan perawat terpisah dari catatan dokter dan catatan perkembangan. Biasanya catatan ditulis dalam bentuk naratif. Sistem dokumentasi yang berorientasi pada sumber yang ditulis secara terpisah-pisah sulit menghubungkan keadaan yang benar sesuai perkembangan pasien. Catatan tradisional umumnya mempunyai enam bagian, yaitu : catatan khusus, lembar catatan dokter, lembar riwayat medik, lembar identitas, catatan keperawatan, dan laporan khusus lainnya.

2.      Catatan Berorientasi pada Masalah
Pencatatan yang berorientasi pada masalah berfokus pada masalah yang sedang dialami pasen. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh dr. Lawrence Weed dari USA, dimana dikembangkan satu sistem pencatatan dan pelaporan dengan penekanan pada pasien tentang segala permasalahannya. Secara menyeluruh sistem ini dikenal dengan nama “Problem Oriented Method”.
Problem Oriented Method (POR) merupakan suatu alat yang efektif untuk membantu tim kesehatan mengidentifikasi masalah-masalah pasen, merencanakan terapi, diagnosa, penyuluhan, serta mengevaluasi dan mengkaji perkembangan pasen. POR adalah suatu konsep, maka disarankan untuk membuat suatu format yang baku. Tiap pelayanan dapat menerapkan konsep ini dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi setempat.

Komponen dasar POR terdiri dari empat bagian, yaitu :
a.      Data Dasar; identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan sebelumnya. Riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, laboratorium, dan lain-lain, data dasar diperlukan tergantung dari unit atau jenis asuhan yang akan diberikan, misalnya: data dasar unit kebidanan akan berbeda dengan unit bedah.
b.      Daftar Masalah; masalah pasien didapat dari hasil kajian. Pencatatan dasar masalah dapat berupa gejala-gejala, kumpulan gejala, atau hasil laboratorium yang abnormal, masalah psikologis, atau masalah sosial. Masalah yang ada mungkin banyak sehingga perlu diatur menurut prioritas masalah dengan memberi nomor, tanggal pencatatan, serta menyebutkan masalahnya. Daftar memberikan keuntungan bagi perawat sebagai perencana keperawatan.
c.       Rencana. Rencana disesuaikan dengan tiap masalah yang ada. Dengan demikian perawat dapat merencanakan sesuai kebutuhan pasen.
d.      Catatan Perkembangan Pasen. Adalah semua catatan yang berhubungan dengan keadaan pasen selama dalam perawatan. Pada umumnya catatan ini terdiri dari beberapa macam bentuk, antara lain :                                                                                   
§  Catatan Berkesinambungan (Flow Sheet)Digunakan untuk mencatat hasil observasi perawatan secara umum, khususnya pada keadaan pasen yang sering berubah-ubah dengan cepat.
§  Catatan secara Naratif (Notes)
§  Catatan akan Pulang/Sembuh (Discharge Notes)
Dokter maupun perawat membuat kesimpulan tentang keadaan pasen selama dirawat, baik mengenai permasalahan dan tindak lanjut yang dibutuhkan


CATATAN PERKEMBANGAN PASEN (SUSUNAN PENCATATAN)

Ada  beberapa bentuk  format  dokumentasi  yang dapat  digunakan   perawat  untuk  mengidentifikasi dan  mengatasi  masalah  pasen  antara lain, :

1.      S O A P

Format SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian awal pasen.

S    : Subjective     à Pernyataan atau keluhan dari pasen

O   : Objective       à Data yang diobservasi oleh perawat atau keluarga.

A   : Analisys        à Kesimpulan dari objektif dan subjektif

P    : Planning       à Rencana tindakan yang akan dilakuakan berdasarkan analisis

Contoh   S O A P  :      

TGL.
WAKTU
MASALAH
S . O . A . P
30/6/01             
Jam  14.00          
Integritas  kulit
S  : pasien mengeluh  rasa nyeri sekitar    luka ketika dipalpasi



O : pada balutan  luka terlihat warna  jambu dan tidak berbau
A  : luka memperlihatkan tanda awal dari
       penyembuhan
 P : teruskan  perawatan  luka.    

 

Tanda tangan   : Zr   Aminah

 





2.      S  O A P I E R

Format SOAPIER lebih tepat digunakan apabila rencana pasien ada yang akan dirubah dan proses evaluasi mulai dilakukan.

S    : Subjective                  à Pernyataan atau keluhan pasien
O   : Objective                   à Data yang diobservasi
A   : Analisis                     à Kesimpulan berdasarkan data objektif dan subjektif
P    : Planning                    à Apa yang dilakukan terhadap masalah
I     : Implementation         à Bagaimana dilakukan
E    : Evaluation                 à Respons pasen terhadap tindakan keperawatan
R   : Revised                      à Apakah rencana keperawatan akan dirubah


CONTOH   S O A P I E R

 
TGL.                

WAKTU

     MASALAH

S . O . A . P . I . E . R
30/6/01


17.00
Luka  Infeksi
  
S :  Pasien mengeluh  nyeri sekitar  luka    ketika dipalpasi
O : Pada  balutan luka terlihat  ada   nanah dan  berbau
A : Terjadi infeksi  pada luka

P  : Teruskan  perawatan luka

I   :  Basahi luka  dengan NaCl   0,9% sesuai instruksi
E  : Luka masih  bernanah
R  : Ganti balutan menjadi 2 kali/hari




3.      D  .  A  .  R.

Format dokumentasi  D. A. R membantu perawat untuk mengatur pemikirannya dan memberikan struktur yang dapat meningkatkan pemecahan masalah yang kreatif. Komunikasi yang terstruktur akan mempermudah konsistensi penyelesaian masalah di antara tim kesehatan.
D   : Data.             Data objektif dan subjektif yang mendukung masalah
A   : Action.          Tindakan yang segera harus dilakukan untuk mengatasi  
                              masalah
R   : Respons.       Respons pasen terhadap tindakan perawat sekaligus melihat
                  tindakan yang telah dilakukan berhasil/tidak














TGL.

WAKTU

MASALAH
D . A . R

3/2/99


















                

21.00  








23.00              

Nyeri/Pain








Potensial Infeksi





Peningkatan Suhu





D :  Pasien  menangis ketika  mau  b.a k.
       karena merasa panas  dan nyeri

A :  Diberikan Pyiridium  200 mg sesuai   
       instruksi dokter

R : Pasen masih   
       kesakitan

D : Penting, pasien, malam hari, b.a.k (6     
      kali, warna kuning butek

A :  Urin kultur, awasi tanda vital, 
        banyak minum, bed rest

D  : Suhu  39,5 0C

A  : Oral antipiretik sesuai instruksi
      
R  : Tidak ada rasa sakit, b a k (1 kali), suhu 39,3 0C
                                                                                    Tanda tangan ---------Zr. Ana.


 
Back To Top