TRENDING

Senin, 19 April 2010

KETIKA AJAL TIBA

Ajal dan kematian.. membuat banyak orang takut, karena ia akan memisahkan antara suami dari istrinya, memisahkan anak dari orang tuanya, memisahkan kakak dari adiknya..

Memisahkan manusia dari dunianya, dan tidak akan kembali selama-lamanya.. Tapi coba anda renungkan, ada sesuatu yang paling penting dari itu semua.. yaitu, APA YANG SUDAH KITA PERSIAPKAN UNTUK MENGHADAPINYA..??

Apakah shalat kita sudah benar..?

Bukankah kita sering melalaikan shalat..?

Apakah kita suka shalat malam..?

Bagaimana dengan bacaan Qur’an kita..?

Apakah kita rajin shaum..?

Apakah kita suka bersedekah..?

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang terlintas dalam pikiran kita..????

Belum lagi, interaksi kita kepada orang tua, apakah kita sudah berbuat bakti kepada keduanya..?

Ibu.. Bapak.. Istri.. Anak.. Adik.. Kakak.. Kerabat.. Sahabat.. Tetangga..??

Dosa dan maksiat kita.. lalai.. durhaka.. munafik.. dusta.. dengki.. memutuskan silaturrahmi.. memfitnah orang..??

Ya Rabb.. ampunilah kami..

Mari kita jadikan cerminan beberapa kisah teladan di bawah ini;

Seorang hamba yang shaleh bernama Abdullah bin Idris.. Ketika ia sakit keras, dan kematian semakin mendekatinya. Anak perempuannya yang duduk di sampingnya menangis, ia sangat merasakan kesedihan melihat ayahnya yang sedang melalui detik-detik sakartul maut.. Lalu, dengan tiba-tiba ayahnya berkata; “Wahai putriku.. engkau jangan menangis, aku telah menyiapkan bekal untuk hari ini.. aku telah mengkhatamkan al-Qur’an di rumah ini sebanyak 4000 kali khatam!.”

Ya Allah.. 4000 kali khatam? semuanya dipersiapkan untuk hari kematian..!

Sudah berapa kalikah kita mengkhatamkan al-Qur’an..? Berapa kali kita khatam dalam setahun..? 30 kali..? 15 kali..? 5 kali..? atau bahkan tidak bisa mengkhatamkan al-Qur’an walau hanya sekali dalam setahun..???? Astaghfirullaaah…

Coba anda tengok kisah berikutnya;

Seorang hamba yang shaleh bernama Amir bin Abdullah bin Zuber.. ketika ia sakit keras, dan sudah sangat dekat kematian dengannya. Keluarganya berada di sekelilingnya sambil menangis menyaksikan jasad yang sangat lemah dan hampir tidak berdaya.. Waktu shalat maghrib pun tiba, adzan dikumandangkan.. Amir berkata kepada keluarganya; “wahai keluargaku, tolong angkat aku.. tolong bawa aku..!” lantas keluarganya bertanya; “ke mana hendak kami bawa wahai Amir..?” Ami menjawab; “Bawa aku ke masjid”. Keluarganya berkata; “ke masjid..?? engkau sedang sakit keras wahai amir.. engkau tidak bisa di bawa ke masjid..” Amir menjawab; “Allah memanggil, lantas aku diam saja? segera bawa aku ke masjid..!”. Kemudian keluarganya membawa Amir ke masjid, pada rakaat kedua ia menghembuskan nafas terakhir, dalam posisi sujud..

Allahu Akbar.. Ingatlah wahai hamba, ketika kita sering melalaikan shalat.. beribu-ribu alasan kita keluarkan untuk melalaikan seruan Allah..!!! Na’uudzubillaaah..

Ya Rabb.. Jadikanlah sisa usiaku menjadi amal shaleh di sisiMu.. Karuniakanlah kepada kami Husnul khatimah.. dan Kumpulkanlah kami dengan orang-orang yang kami cintai dari hamba-hambaMu yang Engkau Cintai di surga Firdaus.. Amiin.


 
Back To Top